Tidak ada kata yang harus diucapkan lagi mulut ku terasa
terbungkam. Tak berdaya menerima kenyataan jika pertemuan begitu cepatnya berakhir. Keegoisan yang menghancurkan cinta
yang pernah dirajut sepasang kekasih. Rasa jenuh merasuki hati di salah satu pemilik
hati. Menjadikan suatu perpecahkan.
Hari ini aku sebisa mungkin tersenyum didepan mereka yang
memandangku yang terlihat tampak diwajahku yang
tidak bergairah.
“Putus?”Tanya reandra padaku.
“Ii..yaa..”jawabku dengan nada kusut sehabis orang yang jatuh
dari ketinggian menahankan dan merasakan sakitnya jatuh dari ketinggian, tapi
ini jauh lebih sakit ketika harus jatuh dari ketinggian.
“kamu yakin putus? Tiga tahun udah loh,padahal kalian tampak cocok. Kenapa bisa?reandra
bertanya seperti ingin mengintrogasi penjahat. Apa aku seperti penjahat?aku
bukan penjahat !gerutuku dalam hati.
Aku hanya tersenyum untuk mewakilkan jawabanku lalu pergi
meninggalkan reandra tanpa berbalik sedikitpun ketika ia memanggilku.
***